#48 Gempuran budaya K-Pop generasi langgas Indonesia
Pada akhir pekan lalu, saya membeli sebuah buku berjudul ‘Generasi
Langgas: Milennials Indonesia’. Sudah sejak lama saya ingin membacanya, namun
baru kesampaian kemarin. Ada yang menarik dari topik bahasan Barcode Project
kali ini.
Saya nggak akan membahas buku terlalu jauh, melainkan akan
menghubungkan dan mencocokan apa yang saya baca dengan tema barcode bertajuk ‘Society’.
Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai muncul dan maraknya deman
K-Pop.
Demam K-Pop ini sebenarnya sudah ada sejak lama akan tetapi
saya tidak bisa memastikan kapan pertama kali muncul. Namun demikian, menurut
salah satu teman yang juga seorag K-Popers (sebutan pecinta budaya, Idol dari
Negeri Ginseng) menyebutkan Drama Korea mulai masuk di Indonesia saat saya
masih SMP. Jika ditarik ke belakang, saya SMP sekitar tahun 2009.
foto: soompi |
Dia bercerita, kemunculan para penggemar Korea yang semasif
ini karena ada momen. Dia mengklaim Drama Korea yang ditayangkan di sebuah
televisi swasta biasa disetel pada malam hari atau menjelang dini hari (Saya
lupa obrolannya, maaf kalau kurang tepat). Jadi karena penanyangan drama
tersebut memengaruhi penonton alias nggak banyak yang nonton. Begitu kata salah
seorang temanku.
Dari cerita tersebut, saya mulai membayangkan ada benarnya
juga. Namun di sisi lain, jumlah para penggemar K-Pop ini semakin bertambah
karena beberapa faktor. Salah satu faktornya yaitu adanya kemudahan akses
informasi mengenai K-Pop. Kita tahu para penggemar K-Pop menjadi tahu tentang
K-Pop lewat media-media informasi. Salah satu yang berperan adalah melalui
internet.
Bayangkan saja, kita orang Indonesia bisa mengetahui hal yang
jauh dari mana kalau bukan internet, buku, dan media konvensional lainnnya. Ngomongin
soal demam K-Pop, pasti nggak bisa dilepaskan dari anak muda. Dilansir dari
buku Generasi Langgas: Milennials Indonesia disebutkan anak muda Indonesia
sekarang ini tergolong sebagai generasi milennials.
Generasi milennials ini disebut sebagai generasi yang tumbuh
berkembang bersama kemajuan teknologi. Dikutip dari buku karya Yoris Sebastian
disebutkan bahwa generasi milennials atau dalam buku menggunakan kata generasi langgas
sebagai generasi yang berbeda dari generasi lainnya. Nah dalam buku disebutkan
beberapa ciri seperti instant generation, efficient, to many choices, love
learning, information overload, tech savvy, multi tasker, dan lain-lain.
Membaca beberapa ciri generasi langgas, saya mulai menemukan titik kesaman mengenai bagaimana para generasi langgas dalam menjadi penggemar?
Ketika mengidolakan seseorang, generasi langgas akan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang sang idola. Mereka memiliki banyak cara untuk memerolehnya. Bukan jadi hal tabu, kalau para K-Popers punya sumber-sumber terpercaya untuk memperbarui aktivitas sang idola. Hidup di era internet ini, kamu pasti termasuk orang yang banjir akan informasi. Coba deh kamu ketik satu kata kunci di google, pasti akan ada ribuan informasi.
foto: pexels |
Penggunaan internet dan gawai untuk mencari informasi sang idola menunjukkan fans adalah orang yang tech savvy alias nggak gaptek. Bukan hanya itu, generasi langgas dalam mengidolakan seseroang akan menjadi pribadi yang efisien. Mereka sudah tahu cara terbaik yang sesuai kantong pribadi. Contohnya ketika ada album atau konser atau karya terbaru dari sang idola. Mereka masih memiliki batas kewajaran. Sefanatik sama sang idola, kasarannya mereka tahu diri hehe.
Kalau mampunya nonton lewat YouTube, mereka akan memilih menyaksikan lewat YouTube. Akan tetapi jika mereka berniat nonton secara langsung, merekaakan putar otak untuk mewujudkan harapannya. Bisa jadi mereka nabung, bikin usaha, atau kepepetnya minta orangtua. Mereka adalah orang yang punya rasa ingin tahu besar, suka belajar, tapi ya kadang pengennya yang instan. Hehe
Menurutku kemunculan demam K-Pop itu hal yang wajar dan lumrah ada di tengah era informasi ini. Saya yang nggak begitu mengidolakan seleb Korea malah senang mendengar obrolan teman tentang idolanya Saya jadi tahu iniloh ada seleb yang begini, karyanya begitu, budaya Korea tuh aslinya gini, dan sebagainya.
Terima kasih sudah membaca, kalian sependapat atau punya pendapat lain? Bisa banget japri saya atau komen di bawah ini.
See you next post!
Regards,
V
0 komentar