#64 Addicted, Habit, or Culture?

Foto: netsanity.net
Awalnya aku sedikit bingung dan kurang paham dengan tema kali ini. Generasi menunduk. Aku berpikir, “Oh generasi menunduk maksudnya, mereka yang ketika lewat di depan orang lain menunduk menunjukkan sopan santunnya”. Aku masih ragu dengan maksud dari topik kali ini. Kemudian aku mencoba mengkonfirmasi dengan si empunya ide. Dan ternyata adalah mereka yang selalu menunduk sibuk dengan ponsel pribadinya.

Yups, di zaman sekarang ponsel seakan sudah menjadi benda wajib yang dibawa kemanapun. Tentu banyak hal yang bisa kita ambil manfaatnya dari fungsi si ponsel yang semakin kesini semakin pintar, seperti julukannya smartphone. Usia dini pun sekarang mulai familiar bahkan bisa menggunakan ponsel, sekedar untuk melihat video baby shark. Tapi tak bisa dipungkiri, semakin banyak fitur yang ada di ponsel dan lain sebagainya membuat penggunanya menjadi seperti kecanduan.

Aku pun mungkin juga menjadi addicted to my phone. Bangun tidur cek handphone, ketika jalan kaki menggunakan handphone, ketika sedang duduk dengan keluarga atau teman berkutat dengan ponsel masing-masing dan lainnya. Mungkin ada baiknya untuk saling mengingatkan saja untuk bijaksana ketika menggunakan ponsel. Bukan menggurui, hanya saja terkadang aku bingung dengan mereka yang ketika mengendarai motor atau mobil mereka dengan santai memainkan ponselnya. Sebegitu pentingkah chat atau telpon itu sampai harus dibalas ketika berkendara? Untuk yang satu itu aku lumayan kesal jika melihatnya.

Foto: Pinterest
Ketika berjalan kaki, terkadang aku juga menunduk menatap layar ponselku. Terlihat angkuh tanpa melihat sekitar. Ketika sedang berkumpul dengan keluarga atau teman, tapi perhatian tetap pada layar ponsel. Terkadang sampai tidak mendengar panggilan dari seseorang. Entahlah, zaman sudah berubah. Aku hanya ingin menyampaikan ini dan bukan bermaksud sok atau bagaimana. Aku pun terkadang melakukan beberapa hal yang membuatku menunduk itu, tapi untuk berkendara sambil menggunakan ponsel aku tidak melakukannya, aku lebih memilih berhenti dan menepi. It’s big NO!


Foto: Pinterest
Pernah ngalamin ini?
Be wise using your smartphone. Be smart using your smartphone. Lihat situasinya, jangan menjadikan hal yang sering kamu lihat sebagai ukuran kewajaran, kesantunan, dan kesopanan. Terkadang kesakralan atau kekhidmatan suatu acara bisa berkurang jika kamu tidak bisa membedakan situasi yang tepat untuk kamu menggunakan ponsel. Lihat juga, ketika kamu terlalu banyak menunduk asyik dengan ponselmu ketika kamu sedang dengan orang lain atau orang-orang terdekat, adakah sesuatu yang hilang? Moment, komunikasi, atau yang lainnya. 

Regards,

F

You May Also Like

0 komentar