Barcode Project

Barengan Corat-Coret Ide

Barcode Projects

  • Home
  • Penulis

Ada kalanya memilih. 
Seperti hidup yang selalu memilih di antara banyak pilihan. 
Kita memilih untuk hiatus sampai waktu yang belum ditentukan. 
Sampai bertemu di angka selanjutnya.

Regards, 
V, F, A.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Style fashion cowok yang menarik hati??? Kayak apa seh menurut esta, ini dia ulasannya :P

11. Kemeja lengan panjang
Penampilan cowok kalau pakai kemeja kelihatan lebih rapi ,sopan, dan terlihat formal. Tapi di jaman sekarang style cowok dengan kemeja tidak hanya dapat digunakan pada saat moment-moment resmi saja loh. Buktinya banyak cowok yang menggunakan setelan kemeja lengan panjang sebagai style hariannya, contohnya buat kuliah atau sekedar hang out pun mereka sering terlihat menggunakan setelan kemeja lengan panjang tersebut.

22. Blazer atau jas
Kayaknya cowok kalau semakin terlihat rapi maka semakin menarik hati ya?(kalau menurut esta seh gitu :P). Apalagi kalau cowok yang menggunakan setelan sejenis tuxedo gitu atau cowok yang menggunakan kemeja lengan panjang berwarna netral seperti abu-abu dan putih atau warna dingin seperti warna biru laut yang  dipadupadankan dengan warna jas atau blazer berwarna gelap pasti kelihatan cool yak ..haha

33. Celana panjang berbahan jeans atau kain.
Mau pake jeans atau celana kain dengan warna gelap atau warna-warna hangat seperti coklat tua,krem dsb nya semakin memperlihatkan style cowok yang menarik hati.

44. Sepatu kantoran
Semacam sepatu PDH atau sepatu kantoran berwarna hitam salah satu style yang sekarang cukup banyak diminati oleh para cowok setelah sepatu kets/sneakers, dan pastinya style pelengkap ini semakin menarik perhatian para cewek yang menyukai style cowok dengan setelan rapi.

Contohnya kayak ini neh … setelan yang bisa dijadikan style cowok jaman sekarang  tanpa memberikan kesan terlalu formal,tapi  malah justru dapat dijadikan style harian saat kuliah juga..

Foto : Pinterest

Ok..sekian daan terimakasih sudah sempat membaca ulasan tema kita kali ini J


Dengan rendah hati,


A
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Kembali lagi dengan tulisan Barcode Project usai menghilang dari peredaran blog. Menarik banget tema postingan kali ini. Bahasan seputar fashion cowok yang oke versi kita.

foto: pinterest
Pada dasarnya, saya bukanlah fashion stylist bak influencer kekinian yang banyak malang melintang di media sosial. Akan tetapi, saya pribadi menyukai foto-foto instagram para influencer yang fokus pada fashion. Salah satu akun instagram influencer yang salah ikuti adalah milik Stefandy Yanata Hariono Nurul atau akrab dikenal Andy Yanata.

Bagi kamu penyuka fashion, pasti nggak asing lagi dengan nama cowok oriental Andy Yanata. Selebgram ini kerap menjadi fashion stylist beberapa brand busana. Nggak cuma itu, Andy Yanata ini dikenal dengan kelakuan kocaknya yang bikin siapa aja senyum lihatnya. Andy dikenal dengan gaya senyum yang beda dari lain. Senyum khasnya ini diberi nama Senyum Barokah.

Gaya fashion dari Andy Yanata ini bisa jadi inspirasi para cowok dalam berpenampilan lho! Lalu fashion cowok yang menarik versiku seperti apa?
foto: pinterest
Nggak ada patokan yang jelas tentang selera fashionku terhadap cowok. Pada dasarnya, saya menyukai cowok bukan dari penampilan luarnya seperti pakaian yang ia kenakan, aksesoris yang melekat di badannya, atau gaya rambutnya. Toh, bagi saya yang penting dia nyaman dengan apa yang dikenakannya. Nggak ada hal spesifik tentang fashion cowok seperti apa yang oke. Semua oke asal dianya nyaman dan pede.
foto: pinterest
Ada satu hal lagi yang menjadi penting dalam fashion cowok, yaitu kebersihan. Ya kadang kala ada cowok yang lebih suka mengenakan baju belel dan sobek-sobek. Kalau nyamannya seperti itu ya nggak apa-apa, asalkan dia wangi ya. Nggak mandi nggak apa-apa, asal wangi. Wehehehe... Nggak juga ding.

Ngomongin soal penampilan cowok, ku punya referensi buat kalian para kaum adam.
Tipsnya bisa kamu buka di sini ya!

-Padu padan warna.

-Penampilan era 90-an biar nggak fail.

-Kesalahan umum pemakaian jam tangan.


Selamat membaca ya!

Regards,
V
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hi, Barcodes! Lama tak bersua di barcode project beberapa kali posting. Kali ini kita akan ngebahas tentang fashion cowok. Sering kali ketika jalan di mall dan melewati section fashion laki-laki rasanya tangan ini gatel. Kenapa? Keinginan buat milihin atau nyariin baju tuh selalu muncul setiap kali liat baju-baju cowok.


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Sebelum aku ngebahas tentang K-pop, aku mau rekomendasiin kalian band asal Korea yang cukup menarik perhatianku. Selain karena membernya, aku juga suka lagu-lagunya. Liriknya suka ngena gitu. Welcome to DAY6!!!! 

Noted: Kalian bisa cek juga yang judulnya Congratulation.

Menjadi penggemar Korean Pop atau yang sering disebut K-pop tentu memunculkan beberapa pro dan kontra. Kali ini barcode sedang membahas mengenai society yang mana berkaitan dengan demam K-pop yang sedang ramai-ramainya. Sebelumnya disini aku akan menempatkan diri sebagai penggemar K-pop (drama, variety show, dan group/boy/girl band), tetapi bukan jadi fans yang benar-benar fanatik.

Masuknya K-pop di Indonesia jelas mempengaruhi masyarakat, khususnya generasi muda. Kalau ditanya, apa sih yang menarik dari K-pop? Paras tampan dan cantik jelita, gaya fashion, skill bernyanyi dan menari, musik, alur cerita, dan kelucuan mungkin adalah beberapa jawaban dari pertanyaan tersebut. Pada dasarnya, mereka yang menjadi penggemar K-pop sama dengan mereka yang menjadi penggemar artis/penyanyi Indonesia atau American pop. Hanya saja, momen dimana para penggemar K-pop ini sedang menjadi sorotan dimana-mana, terutama media sosial. 

Demam K-pop pun juga bukan hanya di Indonesia saja, di Thailand, Amerika, Malaysia, China, dan beberapa negara lainnya. Dari yang aku amati, hal yang paling terlihat terpengaruh dari budaya K-pop adalah fashion. Pakaian dan aksesoris yang kerap digunakan idol (sebutan untuk girl/boy group korea) dan aktris/aktor dalam drama, sering kali ditiru oleh para penggemar. Hal itu tentu menjadi hal positif bagi mereka yang menjadi penjual atribut K-pop atau yang menjual pakaian-pakaiannya. Keinginan untuk memiliki atau menggunakan benda yang sama dengan idola mereka inilah yang cukup terlihat pengaruhnya.

Foto: Pinterest
Sering kali mendengar ada yang mengatakan, "Cie anak K-pop.", "ih alay." sebagai bentuk kontra mereka terhadap para penggemar K-pop. Ada juga yang menganggap aneh atau terlihat tidak suka ketika melihat penggemar K-pop yang sedang menonton video-video K-pop. 

Selama aku menjadi penggemar K-pop ataupun K-drama, memang ada hal negatif yang aku rasakan, tetapi hal positif pun aku juga dapatkan. Hal negatif yang kerasa adalah
  1. Addicted. Berasa kayak candu dan gak bisa berhenti buat gak nonton lanjutan episode berikutnya.
  2. Begadang dan lupa waktu. Karena saking addicted-nya bikin lupa waktu karena kalo misal lihat drama dan punya episode 1 sampai 16 (ending) bisa deh tuh begadang tanpa berhenti alias maraton gitu.
  3. Senyum-senyum nggak jelas. Because you found it funny but others don't think the same with you.
  4. Boros. Boros disini kalo misal beli-beli benda yang kaitannya sama yang kita suka. Buat kita sih kayak wajar ataupun lumrah tapi orang lain yang lihat kita beli-beli barang atau bahkan tiket konser bakal mikir itu mubazir.
    Foto: 2PMAlways

    Foto: 2PMAlways
Walaupun ada hal yang bisa dibilang something that's unreasonable but there are something good that I can take from being K-popers.
  • Expand knowledge. Dari lihat drama-drama Korea maupun variety show-nya, aku jadi nambah ilmu lagi. Bukan cuma tentang budaya korea aja, tapi juga budaya lain (kayak misal kalo mereka lagi visit negara lain). Jadi lebih tahu tentang dunia internasional gitulah.
  • Belajar bahasanya. Karena bahasa Korea bukan bahasa ibu ataupun bahasa kedua aku, so aku jadi belajar bahasa Korea dari nontonin drama ataupun variety show. Bisa dibilang bahasa adalah kendala buat para international fans. Kita butuh adanya subtitle (atleast English subtitle), nah jadi belajar bahasa Korea dan bahasa Inggris. Sekarang pun udah ada beberapa kosakata yang aku tau artinya tanpa perlu subtitle, walaupun masih sedikit banget.
  • Healing time. Ketika mood lagi buruk banget dan bawaannya emosi, aku kadang milih untuk nonton variety show korea karena nyatanya bisa memperbaiki moodku. Kayak misal nonton The Return of Superman, variety show tentang para celeb yang udah jadi bapak buat ngasuh anak mereka yang unyu-unyu itu.
  • Buat yang susah makan mungkin akan jadi bernapsu buat makan. Karena setiap kali liat mereka makan itu kayaknya enak banget, sampe bikin ngiler. Sumpah, jangan nontonin yang lagi makan-makan tengah malam, karena bakal bikin super ngiler kruyukan perutnya tengah malam. (ups, ini neg or pos? He he )
  • Bisa jadi lebih sehat, karena beberapa fans akan ngikutin gerakan dance dari boy/girl group itu. Nah dengan gitu kan jadi banyak gerak jadi sama dengan olahraga.
Terlihat seperti aku sangat pro pada K-pop. Perlu diketahui saja, K-pop masuk ke Indonesia sebenarnya sudah cukup lama. Aku sudah mulai menontonnya mungkin sejak SMP dan aku juga ingat kala itu aku juga menonton drama-drama taiwan. Hanya saat ini jumlah yang menjadi penggemar semakin meningkat dan yang digemaripun semakin banyak. Bukan hanya dramanya, tetapi juga musik, variety show, boy/girl group, fashion, bahkan makanannya.

Menggemari sesuatu boleh asal tidak menjadi berlebihan dan bahkan membahayakan diri kita sendiri. Ambil hal positif dari apa yang kamu gemari dan usahakan untuk menghindari dari hal yang bisa mempengaruhi ke arah yang buruk. So guys, what do you think about K-pop? These are what on my mind when I heard about K-pop. Kalo ada yang sependapat boleh, yang nggak sependapat juga boleh. Ingat, di Indonesia semua warganya berhak untuk berpendapat, tapi ketika kalian berpendapat tentu ada etika yang perlu kalian jadikan pertimbangan.

Stay calm, stay positive, guys!
Regards,

F
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Pada akhir pekan lalu, saya membeli sebuah buku berjudul ‘Generasi Langgas: Milennials Indonesia’. Sudah sejak lama saya ingin membacanya, namun baru kesampaian kemarin. Ada yang menarik dari topik bahasan Barcode Project kali ini. 

Saya nggak akan membahas buku terlalu jauh, melainkan akan menghubungkan dan mencocokan apa yang saya baca dengan tema barcode bertajuk ‘Society’. Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai muncul dan maraknya deman K-Pop. 

Demam K-Pop ini sebenarnya sudah ada sejak lama akan tetapi saya tidak bisa memastikan kapan pertama kali muncul. Namun demikian, menurut salah satu teman yang juga seorag K-Popers (sebutan pecinta budaya, Idol dari Negeri Ginseng) menyebutkan Drama Korea mulai masuk di Indonesia saat saya masih SMP. Jika ditarik ke belakang, saya SMP sekitar tahun 2009. 

foto: soompi
Dia bercerita, kemunculan para penggemar Korea yang semasif ini karena ada momen. Dia mengklaim Drama Korea yang ditayangkan di sebuah televisi swasta biasa disetel pada malam hari atau menjelang dini hari (Saya lupa obrolannya, maaf kalau kurang tepat). Jadi karena penanyangan drama tersebut memengaruhi penonton alias nggak banyak yang nonton. Begitu kata salah seorang temanku. 

Dari cerita tersebut, saya mulai membayangkan ada benarnya juga. Namun di sisi lain, jumlah para penggemar K-Pop ini semakin bertambah karena beberapa faktor. Salah satu faktornya yaitu adanya kemudahan akses informasi mengenai K-Pop. Kita tahu para penggemar K-Pop menjadi tahu tentang K-Pop lewat media-media informasi. Salah satu yang berperan adalah melalui internet. 

Bayangkan saja, kita orang Indonesia bisa mengetahui hal yang jauh dari mana kalau bukan internet, buku, dan media konvensional lainnnya. Ngomongin soal demam K-Pop, pasti nggak bisa dilepaskan dari anak muda. Dilansir dari buku Generasi Langgas: Milennials Indonesia disebutkan anak muda Indonesia sekarang ini tergolong sebagai generasi milennials. 

Generasi milennials ini disebut sebagai generasi yang tumbuh berkembang bersama kemajuan teknologi. Dikutip dari buku karya Yoris Sebastian disebutkan bahwa generasi milennials atau dalam buku menggunakan kata generasi langgas sebagai generasi yang berbeda dari generasi lainnya. Nah dalam buku disebutkan beberapa ciri seperti instant generation, efficient, to many choices, love learning, information overload, tech savvy, multi tasker, dan lain-lain.

Membaca beberapa ciri generasi langgas, saya mulai menemukan titik kesaman mengenai bagaimana para generasi langgas dalam menjadi penggemar? 

Ketika mengidolakan seseorang, generasi langgas akan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang sang idola. Mereka memiliki banyak cara untuk memerolehnya. Bukan jadi hal tabu, kalau para K-Popers punya sumber-sumber terpercaya untuk memperbarui aktivitas sang idola. Hidup di era internet ini, kamu pasti termasuk orang yang banjir akan informasi. Coba deh kamu ketik satu kata kunci di google, pasti akan ada ribuan informasi. 

foto: pexels
Penggunaan internet dan gawai untuk mencari informasi sang idola menunjukkan fans adalah orang yang tech savvy alias nggak gaptek. Bukan hanya itu, generasi langgas dalam mengidolakan seseroang akan menjadi pribadi yang efisien. Mereka sudah tahu cara terbaik yang sesuai kantong pribadi. Contohnya ketika ada album atau konser atau karya terbaru dari sang idola. Mereka masih memiliki batas kewajaran. Sefanatik sama sang idola, kasarannya mereka tahu diri hehe. 

Kalau mampunya nonton lewat YouTube, mereka akan memilih menyaksikan lewat YouTube. Akan tetapi jika mereka berniat nonton secara langsung, merekaakan putar otak untuk mewujudkan harapannya. Bisa jadi mereka nabung, bikin usaha, atau kepepetnya minta orangtua. Mereka adalah orang yang punya rasa ingin tahu besar, suka belajar, tapi ya kadang pengennya yang instan. Hehe

Menurutku kemunculan demam K-Pop itu hal yang wajar dan lumrah ada di tengah era informasi ini. Saya yang nggak begitu mengidolakan seleb Korea malah senang mendengar obrolan teman tentang idolanya Saya jadi tahu iniloh ada seleb yang begini, karyanya begitu, budaya Korea tuh aslinya gini, dan sebagainya. 

Terima kasih sudah membaca, kalian sependapat atau punya pendapat lain? Bisa banget japri saya atau komen di bawah ini. 

See you next post!
Regards,

V
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Older Posts

Mengenai Saya

Barcode Projects
Lihat profil lengkapku

About me

Barcode Projects adalah sebuah proyek menulis yang diinisiasi oleh dua perempuan sok struggle dan tukang baper. Perempuan yang dimaksud adalah Ferizka Winda dan Vindiasari Putri.

Barcode Projects sendiri memiliki kepanjangan 'Barengan corat-coret'. Barcode Projects ini dijadikan wadah menulis dan berbagi cerita.

Labels

  • 1
  • 10
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • A
  • Barcodeprojects
  • Bebas
  • Cinta
  • Cowok
  • Evaluasi
  • F
  • Family
  • First Experience
  • Friend
  • Lagu
  • Review
  • Society
  • V

recent posts

Sponsor

Blog Archive

  • ▼  2017 (95)
    • ▼  November (1)
      • #69, 70, 71, 72, 73, 74,75, 76, 77, 78
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (10)
    • ►  Agustus (14)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (19)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (15)
    • ►  Februari (9)

Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates