#6 Ini pendapatku tentang beropini di media sosial

Yeeeeeeeeeay sudah masuk tulisan ke-6 !!!

Kali ini saya dan Winda mau bahas yang lagi hangat nih! Kayak nasi yang baru matang dari rice cooker. Ngebul gitu~

Tema kali ini adalah tentang society. Sekadar informasi pembuka untuk kalian nih, society ini dibuat memang untuk menulis tentang pendapat saya dan Winda dalam memandang sebuah isu yang ada di masyarakat. Isunya apapun, asal kami berdua paham dan ngikutin bareng-bareng. Hehe

foto: thedigitalmarketingboss.com
Isu yang dipilih kali ini adalah tentang berpendapat di media sosial. Latar belakang kami mengambil isu ini karena sedang ada kabar salah satu komika Tanah Air, Ernest Prakasa yang sedang hangat dibicarakan. Ernest mendapat banyak hujatan dari netizen karena twit-nya. Kamu bisa baca di link berikut ini.Berawal dari kasus tersebut, kami pun mengambil tema tentang,

"Social media itu kalau menurut kita buat apa? Lalu menurut kita, idealnya sosial media itu untuk apa?

Sebagai negara demokratis yang menjunjung tinggi musyawarah mufakat, mari kita mulai beropini. :)

Kalau saya pribadi, saya mengapresiasi pendapat dari siapa saja yang telah menyampaikan aspirasinya melalui media sosial, termasuk para seleb. Bolehlah mereka berpendapat melalui akun media sosial masing-masing. Tentunya, mereka nggak asal bicara dong. Contohnya, kasus Ernest. Bukankah, adanya twit tersebut dilatar belakangi oleh sebuah artikel atau 'pengetahuan' yang telah ia dapatkan. Tentu ada bukti atau fakta yang melatarbelakangi adanya twit tersebut. Ya kan?

Saya sih herannya, mengapa netizen kita memandang seseorang hanya dari warna hitam dan putih. Maksudnya di sini hitam dan putih adalah terlalu garis keras melabeli seseorang sebagai seorang yang hitam dan putih (hitam ibarat keburukan dan putih diibaratkan kebaikan). Jadi netizen kita ini kalau sudah memandang orang baik, ya anggapan mereka baik terus. Sebaik dewa dan dewi yang jadi panutan. Sebaliknya, kalau yang dilabeli hitam ya hitam mulu. Stop labeling, guys!

Manusia itu hakikatnya bisa jadi putih, hitam, atau perpaduan keduanya. Manusia itu makhluk dinamis, nggak monoton dan stagnan. Jadi jangan begitu 'memutihkan' orang dan 'menghitamkan' orang. Hehe

Media sosial kan memang sebuah media yang kini nggak bisa jauh-jauh dari kehidupan kita. Hayo ngaku, siapa yang suka main sosmed?

Jadi menurutku beropini di media sosial adalah sebuah kewajaran. Jadi wajar-wajar aja main sosial medianya. Sekian dariku, sungguh kalau mau ngobrol panjang via chat aja. Terbuka untuk berdiskusi :)


Regards

V



You May Also Like

0 komentar