#13 Mereka yang Selalu Ada

Hari Sabtu yang sunyi. Ketika yang lainnya menikmati akhir pekan mereka dengan orang-orang tersayang, Kiara hanya berguling-guling tidak jelas di kasur kesayangannya. Dimas sudah pergi sejak tadi pagi, sedangkan kedua orang tua Kiara tengah pergi reuni dengan teman semasa SMA. Alhasil, Kiara hanya seorang diri di rumah.

Tring..

Pesan line masuk. 

From: Hasna
Ki, jangan lupa deadline!
Bagianku udah aku email, cek ya..

From: Kiara
Siap mbak!
Ntar aku cek, lagi nonton 
drakor ini.. hehe

From: Hasna
Dasar!
Padahal aku juga hahaha

Setelah pesan dari Hasna yang mengingatkan Kiara tentang pekerjaan di kala akhir pekan yang sepi ini, handphonenya kembali sepi. Kiara membolak-balikkan handphonenya beberapa kali. Ini HP sepi bener, lama-lama jadi gamebot beneran ini. batin Kiara.

Tring..

Satu pesan line masuk lagi. Kiara segera membuka dan dia langsung tahu si ibu dokter satu ini pasti sedang kesepian juga seperti dia. Aira, sahabat Kiara yang kini tengah menyelesaikan sekolahnya untuk menjadi dokter gigi ini memang sedang tidak ada jadwal. Dia mengajak Kiara untuk makan di warung mie ayam langganan mereka.

From: Kiara
Wokay, gw ganti baju dulu..
Langsung cuss

To: Kiara
Shappp
Ketemu disana aja..
******

Setelah menghabiskan siang dengan Aira, Kiara kembali ke rumah dan keadaan rumah masih saja sepi. Tak banyak yang Kiara kerjakan. Dia lebih memilih menonton drama Korea yang masih tersimpan dalam laptopnya.

Sudah hampir enam episode yang Kiara tonton hari ini. Dia mengistirahatkan tubuhnya kemudian mencari cemilan di dapur. Kiara yang mendengar suara pintu dibuka segera menoleh. Ternyata Dimas baru saja pulang. Dimas yang tengah menelpon, hanya melambaikan tangan pada Kiara dan segera naik menuju kamarnya.

Sambil membawa air minum di tangan kanan dan semangkuk buah apel potong di tangan kiri, Kiara melongokkan kepalanya ke kamar Dimas.

"Kak Dim, nonton yuk besok?"ajak Kiara.
"Besok gue mau ke pantai sama anak-anak. Mau ikut?"Dimas menawari Kiara yang sedang kesepian.
Kiara berpikir sejenak. "Nggak deh, males. Ntar yang ada gue diledekin sama temen-temen lo."

Tanpa menunggu jawaban dari Dimas, Kiara langsung menutup pintu dan kembali ke gua persembunyiannya. Kiara segera membuka handphonenya begitu dia mendaratkan pantatnya di kasur empuk.

Group Chat Sista Sholehah
From: Kiara
Sista sholehah nonton yuk besok?

From: Sista 1
Aku besok minggu ada liputan di Borobudur.. 
Senin aja sih, how?

From: Sista 2
Aku besok ada seminar e, 
baru selesai sore paling.. how?

Sepertinya hari minggu Kiara akan dia habiskan di dalam gua persembunyiannya saja. Kiara kembali berguling-guling ketika dia merasa semakin bosan. Tak berapa lama handphonenya berdering.

"HALLO KIARA!!!"teriak Dira dari sebrang telepon.
Kiara menjauhkan telinganya dari handphone. "Woi, volumenya bisa dikecilin gak. Sakit nih kuping." Sapaan Kiara yang selalu dianggap tidak biasa dan kadang terdengar cool oleh Dira dan Abel. "Lagi di Jogja apa kalian?"
"Iya dongs, ini aku barusan jemput tuan putri Dira dari stasiun."
"Meet up yuk!!"seru Kiara semangat.
"Yuk, yuk, yuk!"seru Dira. "Besok Dae Jang Geum yuk!" ajak Abel.

Kiara segera mengiyakan ajakan Dira dan Abel untuk pergi besok. Mereka bertiga memang sangat suka dengan hal-hal berbau Korea. Selain itu, Kiara, Dira, dan Abel sering kali menghabiskan waktu senggang mereka saat kuliah dengan mencoba kuliner yang ada di Jogja.

Kiara menyudahi sambungan teleponnya dengan Dira dan Abel ketika mendengar suara Dimas memanggil dari luar. Kiara segera membuka pintu dan menanyakan maksudnya. Ternyata Dimas mau keluar untuk menjemput Kenzi, temannya di stasiun dan memintanya untuk menemani. Awalnya Kiara menolak, tapi karena Dimas terus memaksa akhirnya dia mengiyakan juga permintaan Dimas. 

Selama perjalanan menuju stasiun, Kiara tengah sibuk berkutat dengan handphonenya. Geng rumpinya tengah heboh di line meminta Ninda untuk membawakan pempek saat kembali ke Jogja lagi. 

From: Aira
Jangan lupa pempeknya Nin!!
Hukumnya WAJIB!

From: Ninda
Siap komandan!
Gw bawain sekontener tuh

From: Rara
Berisiknya kalian

From: Kiara
Tumben nih, biasa juga bales besok pagi
Kalo nggak minggu depan

From: Dita
Meet up yok!
Ke masak-masak, mumpung ada pempek

From: Rara
Ya maap, gw sibuk nih..
jadi lupa mau buka line

From: Ninda
Apa sih Dit, emang gw 
bawain buat lo? Haha

From: Aira
Iiihh Ninda jahat
wkwkwk

From: Kiara
Jadi balik Ra minggu depan?

From: Rara
Jadi dongs, makanya ayok!

Percakapan Kiara dan sahabat-sahabatnya terus saja berlangsung sampai mobil masuk di parkiran stasiun. Tak berapa lama ada yang mengetuk jendela Kiara. Kiara yang sedang asyik dengan handphonenya terkejut dengan kemunculan wajah Kenzi di balik jendela dan membuatnya langsung menyembunyikan wajahnya ke lengan Dimas. Dimas yang melihat hanya tertawa geli, kemudian dia segera membuka pintu untuk Kenzi.

"Biasa aja kali, kayak lihat setan aja." kata Kenzi begitu masuk ke dalam mobil.
Kiara yang kesal langsung membalas perkataan Kenzi. "Iya, emang abis lihat setan."sahutnya emosi. "Makanya jangan suka ngagetin orang!"
"Mana gue tahu di kursi depan ada orang."
"Nggak lihat apa orang segede ini?"
"Gue kira kan Dimas jemputnya sendiri."
"Hahahaha kalian ini yah, kalo ketemu mesti aja adu mulut, kalo enggak main pukul. Hahaha" kata Dimas menengahi perdebatan kecil Kiara dan Kenzi sambil terus tertawa.

Dimas segera melajukan mobilnya keluar dari parkiran stasiun untuk pulang. Kiara yang masih kesal hanya diam saja mendengarkan percakapan Dimas dan Kenzi selama perjalanan pulang dan hanya melihat ke luar jendela. Dia tidak mau repot-repot ikut nimbrung.
******

Hi barcodes, cerita singkat itu adalah cuplikan atau mungkin rekaan percakapanku dengan orang-orang yang selalu muncul di handphoneku. Tentunya ada bagian yang nyata dan aku samarkan serta bentuk imajinasiku. Mereka adalah teman-temanku yang selalu ada untukku dan meramaikan chat di handphoneku. Nama mereka aku samarkan biar lucu. Sebenarnya juga aku nggak ada niat buat jadi Kiara hahaha Maaf juga agak gaje. Anggaplah itu imajinasiku, dan yang nyata adalah mereka yang selalu ada buat aku.

Tentu kalian tahu kan siapa dan bagian mana yang jadi imajinasiku. Haha
Regards,

F

You May Also Like

0 komentar