#10 I Want to be with You

Foto: Pinterest

Postingan kali ini ada hubungannya sama lagu. Aku mencoba untuk bercerita dari lagu yang sudah ada dan mungkin masuk dalam playlist kalian. Kali ini aku usul lagunya Endah n Rhesa yang judulnya When You Love Someone. Kata Vindi,"Melow banget lagunya.", tapi ujungnya dia iya aja sama pilihanku. 

Back on the track, aku mencoba membuat cerita dengan tema dari lagu itu. Listen to their song and read my story! 


Teriknya matahari tak membuat Ayana mengeluh. Kesibukan koasnya sudah cukup menyita waktu Ayana untuk berpusing-pusing ria, jadi Ayana tidak mau berpusing-pusing ria menyalahkan teriknya matahari hari ini. Dia berjalan terus melangkah ke arah perpustakaan yang kini sudah penuh dengan mereka yang sedang berjibaku dengan buku dan laprop. Langkah Ayana ditemani oleh playlist yang ada di ipodnya. Setelah menemukan spot paling nyaman, 

Foto: Pinterest

Ketika Ayana tengah serius membaca jurnal untuk presentasinya nanti, playlist di ipodnya tengah memutar lagu milik Endah n Rhesa. Lagu yang mengingatkannya akan pria yang kini menjadi kekasihnya. Ingatan Ayana kembali saat dimana dia mengungkapkan perasaannya pada Darrell.

Ayana mahasiswi tingkat empat di Fakultas Kedokteran Gigi universitas ternama di Yogyakarta. Ayana berjalan ke arah kantin untuk membeli air minum. Saat hendak membayar air mineral yang ia genggam, sebuah suara yang sangat Ayana kenal membuatnya langsung menoleh. Setelah memberikan lembaran uang dua puluh ribu, Ayana memilih duduk diluar. 

Tawa ringan yang Ayana kenali membuat dia tidak dapat memalingkan dari sang pemilik suara Darrell. Darrell yang merupakan kakak tingkatnya yang sudah ia kagumi sejak Ayana menjadi mahasiswi tingkat 1. Kurang lebih dua tahun Ayana mengaguminya tapi sampai saat ini ia hanya memendamnya dan selalu memerhatikan Darrell tiap hari. 

Hubungan Darrell dan Ayana tidak ada yang spesial. Mereka saling kenal sebagai kakak tingkat dan adik tingkat, mereka kerap terlibat saat di kelas maupun acara kampus. Darrell yang memang sifatnya baik, supel, mudah bergaul, dan selalu mau membantu membuat gadis-gadis kadang salah mengartikan perhatian, pertolongan, ataupun sikap Darrell. 

" Sendiri aja, Ay?" tanya Darrell saat melewati meja Ayana.
Panggilan itu selalu membuat jantung Ayana berdegub berkali-kali lipat dari biasanya. Hanya Darrell yang memanggil Ayana dengan bagian depannya saja 'Ay'.

" Iya kak, habis kelas tadi."jawabnya sambil tersenyum. Darrell kemudian menyakan hal-hal umum yang terus membuat percakapan mereka terus berjalan. Percakapan itu terhenti saat seorang dokter yang sedang menuju kantin menghampiri Darrell.

" Kamu jadi mau ambil spesial tahun ini, Rell?" tanya dokter Inggrid. "Iya dok, Alhamdulillah lolos. Akhir tahun nanti berangkat."

Saat mendengar percakapan Darrell dan dokter Inggrid, tiba-tiba saja air mata Ayana sudah membasahi pipi chubby-nya. Ayana segera menghapus air matanya saat Darrell kembali menoleh padanya.

Satu minggu berselang setelah kabar Darrell akan melanjutkan studinya ke luar negri diketahui Ayana. Ayana bimbang, karena rasanya ia ingin bilang kalau dia suka pada Darrell, tapi dia tidak cukup berani. Ayana takut jika nanti malah membuat hubungannya dengan Darrell merenggang. 

Hampir sebulan dan Ayana semakin galau. Setelah pulang praktikum, Ayana berjalan tanpa melihat kedepan membuatnya menabrak seseorang yang juga tengah berjalan berlawanan arah dengannya. Ayana mendonga sambil mengucap maaf. Darrell tertawa geli saat melihat wajah Ayana yang terlihat lelah, bingung, dan merasa bersalah.

" Lagi galau kenapa sih Ay sampai gak lihat ada orang segede ini didepanmu?"tanya Darrell masih sambil tertawa ringan.

Galauin kamu, kak. batin Ayana. Yang keluar dari mulut Ayana jelas bukan itu. " Enggak, lagi capek aja abis praktikum. Kak Darrell emang berangkat kapan?" 

"Rencana akhir tahun, tapi belum tahu. Kemarin ada kabar berangkat tiga bulan lagi."

Mendengar itu, membuat bahu Ayana semakin merosot turun. 

******
Ayana yang sedang galau karena akan ditinggal Darrell menempuh studinya terus saja mendengarkan lagu melow yang seakan sesuai dengan suasana hatinya. Saat Ayana sedang duduk di sebuah cafe sambil mengerjakan tugas, lagu milik Endah n Rhesa - When You Love Someone sedang diputar di cafe tersebut. 

Ayana menghayati setiap liriknya. Lirik yang sangat pas untuk kisah cintanya. Ketika lagu hampir habis, seperti ada bisikan untuk dia. Bisikan yang menyuruhnya untuk tidak menyerah.

And I never thought that I'm so strongI stuck on you and wait so longBut when love comes it can't be wrongDon't ever give up just try and try to get what you wantCause love will find the way....
When you love someoneJust be brave to say that you want him to be with youWhen you hold your loveDon't ever let it goOr you will loose your chanceTo make your dreams come true...

Lirik lagu Endah n Rhesa seakan mendorong Ayana untuk mengungkapkan isi hatinya. Saat Ayana yakin akan mengungkapkan, tak berapa lama dia menggelengkan kepala seakan tidak yakin. Hal itu terus saja berulang.

Hingga suatu pagi saat Ayana melihat dan mendengar beberapa dokter dan teman Darrell yang tengah memberikan selamat pada Darrell karena berhasil mendapat beasiswa untuk menempuh studi spesialis yang Darrell impikan, Ayana bertekad untuk mengatakan perasaannya pada Darrell.

Bodo amat deh kak Darrell juga suka sama gue apa enggak, yang penting gue udah ngungkapin. Daripada entar gue nyesel. batin Ayana.

Ayana masih sibuk dengan pikirannya. Dia tidak sadar saat Darrell berjalan ke arahnya. 
"Serius banget Ay, mikirin apa?"

Ayana yang bingung, masih saja diam dan berbasa-basi. Saat Darrell berpamitan karena masih ada pasien, Ayana menahan tangan Darrell.

"Kak Darrell.."panggil Ayana tanpa ada lanjutnyanya.

Darrell yang bingung karena Ayana masih saja diam. "Kenapa Ay?"
"Sebelumnya kak Darrell dengerin aku dulu ya, jangan disela karena ada yang mau aku bilang ke kak Darrell. Tapi kak Darrell jangan ketawa, jangan marah, jangan ngeledek, jangan.."perkataan Ayana dipotong Darrell.
"Ngomongnya sambil napas kenapa Ay. Emang kamu mau ngomong apa?
"Aku suka sama kak Darrell dan udah lama kagum sama kakak. Tapi aku nggak ada maksud apa-apa kok kak. Aku cuma mau ngungkapin apa yang aku rasain sebelum kak Darrell berangkat. Aku nggak mau kalo nanti aku bakal nyesel. Udah itu aja kak, sekarang kakak boleh nemuin pasien lagi."Ucap Ayana bersiap kabur dari hadapan Darrell.

Darrell yang mendengarnya tentu kaget, tapi sekaligus senang saat mendengar pernyataan Ayana. "Kamu itu baru nyatain perasaan udah mau main kabur aja. Nggak bertanggung jawab banget."Ucap Darrell.

"Kan niatku cuma mau ngungkapin perasaanku aja kak, jadi ya-"
"Makasih karena kamu lebih berani bilang duluan ke aku. Kamu nggak papa kan kalo harus LDR? Aku janji habis nyelesein spesialisku, aku bakal dateng ke rumah ketemu sama papa kamu."
Ayana yang bingung dengan ucapan Darrell hanya bisa menganga mencerna setiap kata yang keluar dari mulut kakak tingkatnya itu.

Darrell kembali bertanya pada Ayana. "Ay, kamu mau kan nunggu aku?"
Ayana yang terus menatap Darrell akhirnya mengangguk. Darrell yang merasa gemas dengan ekspresi Ayana, kemudian mengacak-ngacak rambut Ayana seperti anak kecil.


Ayana kembali tersadar dari lamunannya ketika handphone miliknya bergetar. Sebuah pesan singkat yang mampu membuat senyum Ayana mengembang dengan sendirinya.

To: Ayana

Miss you so much.. 😢
Can't wait to see you next two weeks.
I love you 😘😚

Regards,

F

You May Also Like

0 komentar