Barcode Project

Barengan Corat-Coret Ide

Barcode Projects

  • Home
  • Penulis

Ada kalanya memilih. 
Seperti hidup yang selalu memilih di antara banyak pilihan. 
Kita memilih untuk hiatus sampai waktu yang belum ditentukan. 
Sampai bertemu di angka selanjutnya.

Regards, 
V, F, A.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Foto: netsanity.net
Awalnya aku sedikit bingung dan kurang paham dengan tema kali ini. Generasi menunduk. Aku berpikir, “Oh generasi menunduk maksudnya, mereka yang ketika lewat di depan orang lain menunduk menunjukkan sopan santunnya”. Aku masih ragu dengan maksud dari topik kali ini. Kemudian aku mencoba mengkonfirmasi dengan si empunya ide. Dan ternyata adalah mereka yang selalu menunduk sibuk dengan ponsel pribadinya.

Yups, di zaman sekarang ponsel seakan sudah menjadi benda wajib yang dibawa kemanapun. Tentu banyak hal yang bisa kita ambil manfaatnya dari fungsi si ponsel yang semakin kesini semakin pintar, seperti julukannya smartphone. Usia dini pun sekarang mulai familiar bahkan bisa menggunakan ponsel, sekedar untuk melihat video baby shark. Tapi tak bisa dipungkiri, semakin banyak fitur yang ada di ponsel dan lain sebagainya membuat penggunanya menjadi seperti kecanduan.

Aku pun mungkin juga menjadi addicted to my phone. Bangun tidur cek handphone, ketika jalan kaki menggunakan handphone, ketika sedang duduk dengan keluarga atau teman berkutat dengan ponsel masing-masing dan lainnya. Mungkin ada baiknya untuk saling mengingatkan saja untuk bijaksana ketika menggunakan ponsel. Bukan menggurui, hanya saja terkadang aku bingung dengan mereka yang ketika mengendarai motor atau mobil mereka dengan santai memainkan ponselnya. Sebegitu pentingkah chat atau telpon itu sampai harus dibalas ketika berkendara? Untuk yang satu itu aku lumayan kesal jika melihatnya.

Foto: Pinterest
Ketika berjalan kaki, terkadang aku juga menunduk menatap layar ponselku. Terlihat angkuh tanpa melihat sekitar. Ketika sedang berkumpul dengan keluarga atau teman, tapi perhatian tetap pada layar ponsel. Terkadang sampai tidak mendengar panggilan dari seseorang. Entahlah, zaman sudah berubah. Aku hanya ingin menyampaikan ini dan bukan bermaksud sok atau bagaimana. Aku pun terkadang melakukan beberapa hal yang membuatku menunduk itu, tapi untuk berkendara sambil menggunakan ponsel aku tidak melakukannya, aku lebih memilih berhenti dan menepi. It’s big NO!


Foto: Pinterest
Pernah ngalamin ini?
Be wise using your smartphone. Be smart using your smartphone. Lihat situasinya, jangan menjadikan hal yang sering kamu lihat sebagai ukuran kewajaran, kesantunan, dan kesopanan. Terkadang kesakralan atau kekhidmatan suatu acara bisa berkurang jika kamu tidak bisa membedakan situasi yang tepat untuk kamu menggunakan ponsel. Lihat juga, ketika kamu terlalu banyak menunduk asyik dengan ponselmu ketika kamu sedang dengan orang lain atau orang-orang terdekat, adakah sesuatu yang hilang? Moment, komunikasi, atau yang lainnya. 

Regards,

F
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
foto: istimewa. 

Generasi menunduk. Sudah nggak asing lagi di telinga kita. Ungkapan tersebut muncul sekitar tahun 2012 di mana ada sebuah film bertajuk Republik Twitter yang dimainkan oleh Laura Basuki.

Generasi menunduk ini pun menjadi perbincangan hangat karena begitu familiar dengan kehidupan kita. Generasi menunduk ini ungkapan yang disematkan pada orang yang terbiasa menggunakan gawai seperti smartphone, tablet, dan lain-lain. Posisi orang menggunakan gawai pastilah menunduk, oleh sebab itu disebut generasi menunduk.

Posisi memainkan gawai tersebut membuat banyak orang lupa segalanya. Apalagi kalau sudah fokus pada si handphone pintar, sekeliling seolah diabaikan. Keadaan tersebut sering banget saya temui dan saya alami. Contohnya saat bertemu dengan teman, kita akan lebih sibuk dengan gawai masing-masing. Nggak cuma sekali, saat mampir ke rumah teman pun kita akan lebih dulu menghubunginya lewat gawai dibanding mengetuk pintu rumahnya atau membunyikan bel.

"Kadang kala, gawai menjauhkan yang dekat sekaligus menjauhkan yang dekat."

Namun generasi menunduk atau kids jaman now  ini punya sisi positifnya juga kok lewat gawai. Di sisi lain, banyak yang memulai bisnisnya lewat gawai. Hanya modal smartphone, mereka bisa meraup keuntungan yang banyak. Usia terbilang muda, mereka bisa membiayai hidupnya sendiri atau membantu sesama. Keren nggak? Nggak semua menunduk itu identik dengan hal-hal buruk. Contohnya saat tema ini tercetus, teman sekaligus partner barcode projects saya--Winda menanyakan hal tentang tema generasi menunduk.

"Vin generasi menunduk maksudnya gimana?," tanyanya. 
Lalu saya pun menjelaskan, "ya kayak kita. Mainan hape terus sampe ada anggapan generasi menunduk."
Dengan polosnya Winda menimpali, "Ohh itu maksudnya. Okaylah. Kirain menunduk dalam hal positif."

Dari obrolan singkat di atas, kita dapat mengetahui bahwa dua hal ini bisa dilihat dengan sudut pandang yang berbeda. Kamu bisa melihat 'generasi menunduk' ini sebagai dua hal yang berbeda, positif atau negatif.

Regards,
V
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Pernahkan kalian mendengar ungkapan teman itu lebih dari saudara?

Saya rasa ungkapan di atas begitu akrab di telinga kita. Bukan sekadar isapan jempol semata, ungkapan tersebut begitu membumi di kehidupan. Kalian pasti sering menemui hubungan dua orang atau lebih, mereka begitu akrab dan tak terpisahkan. Padahal ya saudara bukan, adek bukan, kakak apalagi. 

Itu hanya dari sudut pandang orang lain ya. Jika dikulik lebih dalam, kamu pasti akan semakin 'manggut-manggut' dan mengamini ungkapan di atas. Saya pun mengalaminya sendiri dan ini nyata. 

foto: istimewa

Magic. 
Satu kata yang bisa menggambarkan betapa ajaibnya hubungan antarmanusia yang terjalin. Dari sebuah perkenalan biasa, saya dan orang ini bertemu dan menjalin pertemanan. Tak akan menyangka bahwa orang yang kita ajak kenalan ini bisa sedekat ini. 

foto: istimewa.

Berangkat dari sebuah sekolah menengah pertama di kawasan Wirobrajan, saya mengenal teman-teman yang kini jadi partner Barcode Project. Mereka adalah Winda dan Arista. Saya sendiri lupa, kenapa bisa kenal mereka? Apalagi menjalin hubungan hingga kini? Padahal ya, saya dan mereka sempat putus hubungan, nggak pernah ketemu, nggak pernah kontak-kontakan, grup chat aja nggak punya, lho.

Karena kesibukan masing-masing, kami pun jadi jarang bertemu. Dalam setahun mungkin bisa dihitung jumlah pertemuan kita. Buka bersama aja lebih sering wacana hehe  Sekali lagi, ini ajaib! Entah bermula dari obrolan chat, saya dan Winda kembali bertemu tepatnya saat kami sudah kuliah. Berapa tahun coba?

foto: Instagram/vindiasari
"Established since 2006. First time, we met at the junior high school. It was so long. We seldom hang out, but we were connected. Tsaaah~ She never changes. Stay humble, friendly, and the good listener. Hopefully, next time we will meet with the newest ambience. *Thank you mbok nda, finally i knew that place.* Ajakin aku jadi gahuuul ya," tulisku pada caption foto di atas. 
Ternyata usai pertemuan itu, kami kembali bersahabat.  *Lha kapan musuhan? Setelah jarang ketemu, sekalinya ketemu obrolannya masih nyambung. Masih suka hal-hal receh, baper, dan sama-sama suka psikologi dan kepribadian. Padahal ya bukan anak psikolog. Hahahha

Tak pernah menyangka, saya kembali dekat dengan krucil satu ini hingga bikin project. Kali ini saya makin sadar bahwa pertemanan yang terjalin antara saya dan Mbok Nda bukan pertemanan biasa. Saya lebih sering cerita banyak hal sama dia. Tapi bedanya, dia nggak seheboh saya kalau curhat. Orangnya masih suka memfilter huft. Apakah kamu tak mempercayaiku, Nda? 

Kalau Arista, jangan ditanya. Kalau kata Winda, "Arista sama dengan work, work, work." Dia wanita karier yang super sibuk dan punya jadwal ekstra padat dari kami. Damai ya, Ta. :D

foto: istimewa. 

"Saya telah menganggap mereka sebagai teman rasa saudara. Kata orang, pertemanan yang telah terjalin lebih dari tujuh tahun adalah persahabatan abadi."

Semasa SMA, saya juga menemui teman rasa saudara. Mereka adalah Mbak Dian dan Mei. Dua cunthel yang mewarnai masa SMA dengan hal-hal receh namun membahagiakan. Ada banyak kejadian lucu dan terkenang bersama mereka. Kalau dihitung-hitung, saya dan mereka udah temenan sekitar 8 tahun. Waaaah! Bersyukur banget punya mereka, padahal ya kita jarang ketemu. Ada yang sibuk masing-masing saat kuliah, apalagi yang di Bandung. Kita ketemu aja cuma pas dia balik ke Jogja.


Dalam menjalin pertemanan dengan dua cunthel ini, kita saling terbuka. Kalau nggak suka ya bilang nggak suka. Kalau lagi bete ya bete. Bilang jujur kalau lagi bete trus beberapa saat kemudian baikan. Marahan pun begitu, kita marahan kayak sama saudara sendiri. Kalau boleh jujur, saya malah lebih deket sama temen-temen. Entah itu masalah karier, percintaan, pertemanan, maupun masalah sama diri sendiri. 



"Saya begitu bersyukur mengenal kalian. Good friends are hard to find, harder to leave and impossible to forget."


Kamu sendiri punya teman rasa saudara nggak?

Regards,
V
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Foto: Pinterest
Berhijab. 

Bisa dibilang aku mulai menggunakan kerudung atau hijab sejak aku duduk di bangku SMP. Kebetulan aku sekolah di salah satu SMP Muhammadiyah di Jogja yang mana mewajibkan siswi-siswinya untuk menggunakan kerudung. Walaupun ketika itu pun aku masih mengenakan kerudung saat aku pergi. SMA pun aku masuk di salah satu SMA Muhammadiyah, tentu jelas aku mengenakan kerudung setiap hari.

Berhijab atau mengenakan kerudung sendiri tentu kita umat muslim sudah tahu akan perintah Allah tersebut. Mungkin untuk masing-masing pribadi memiliki alasannya sendiri untuk belum mengenakan atau sudah memutuskan untuk mengenakan hijab. Allah telah berfirman dalam QS Al Ahzab : 59, yang bunyinya adalah " Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, 'Hendaklah merekan menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.' Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggung. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

Awalnya masih suka melepas kerudung ketika merasa gerah saat sedang bermain di rumah teman. Seiring berjalannya waktu aku mulai selalu mengenakan kerudung ketika aku pergi keluar rumah. Rasanya sudah nyaman menggunakan hijab. Bahkan terkadang merasa ada yang kurang bahkan malu ketika tidak mengenakan kerudung ketika keluar rumah. Aku pun masih belum sempurna mengenakan jilbab ini, tapi aku berusaha untuk menjaganya.

Aman dan nyaman ketika aku mengenakannya. Dan sudah menjadi identitasku. Semoga bisa tetap menjaga dan menjadi pribadi yang lebih baik dari sekarang. Yang jelas aku mengenakan kerudung bukan karena trend, fashion, ataupun orang lain. Aku mengenakannya berawal dari belajar untuk melaksanakan perintah Allah, menjaga keluarga, dan juga karena dan untuk diriku sendiri.

Regards,

F
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Style fashion cowok yang menarik hati??? Kayak apa seh menurut esta, ini dia ulasannya :P

11. Kemeja lengan panjang
Penampilan cowok kalau pakai kemeja kelihatan lebih rapi ,sopan, dan terlihat formal. Tapi di jaman sekarang style cowok dengan kemeja tidak hanya dapat digunakan pada saat moment-moment resmi saja loh. Buktinya banyak cowok yang menggunakan setelan kemeja lengan panjang sebagai style hariannya, contohnya buat kuliah atau sekedar hang out pun mereka sering terlihat menggunakan setelan kemeja lengan panjang tersebut.

22. Blazer atau jas
Kayaknya cowok kalau semakin terlihat rapi maka semakin menarik hati ya?(kalau menurut esta seh gitu :P). Apalagi kalau cowok yang menggunakan setelan sejenis tuxedo gitu atau cowok yang menggunakan kemeja lengan panjang berwarna netral seperti abu-abu dan putih atau warna dingin seperti warna biru laut yang  dipadupadankan dengan warna jas atau blazer berwarna gelap pasti kelihatan cool yak ..haha

33. Celana panjang berbahan jeans atau kain.
Mau pake jeans atau celana kain dengan warna gelap atau warna-warna hangat seperti coklat tua,krem dsb nya semakin memperlihatkan style cowok yang menarik hati.

44. Sepatu kantoran
Semacam sepatu PDH atau sepatu kantoran berwarna hitam salah satu style yang sekarang cukup banyak diminati oleh para cowok setelah sepatu kets/sneakers, dan pastinya style pelengkap ini semakin menarik perhatian para cewek yang menyukai style cowok dengan setelan rapi.

Contohnya kayak ini neh … setelan yang bisa dijadikan style cowok jaman sekarang  tanpa memberikan kesan terlalu formal,tapi  malah justru dapat dijadikan style harian saat kuliah juga..

Foto : Pinterest

Ok..sekian daan terimakasih sudah sempat membaca ulasan tema kita kali ini J


Dengan rendah hati,


A
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Kembali lagi dengan tulisan Barcode Project usai menghilang dari peredaran blog. Menarik banget tema postingan kali ini. Bahasan seputar fashion cowok yang oke versi kita.

foto: pinterest
Pada dasarnya, saya bukanlah fashion stylist bak influencer kekinian yang banyak malang melintang di media sosial. Akan tetapi, saya pribadi menyukai foto-foto instagram para influencer yang fokus pada fashion. Salah satu akun instagram influencer yang salah ikuti adalah milik Stefandy Yanata Hariono Nurul atau akrab dikenal Andy Yanata.

Bagi kamu penyuka fashion, pasti nggak asing lagi dengan nama cowok oriental Andy Yanata. Selebgram ini kerap menjadi fashion stylist beberapa brand busana. Nggak cuma itu, Andy Yanata ini dikenal dengan kelakuan kocaknya yang bikin siapa aja senyum lihatnya. Andy dikenal dengan gaya senyum yang beda dari lain. Senyum khasnya ini diberi nama Senyum Barokah.

Gaya fashion dari Andy Yanata ini bisa jadi inspirasi para cowok dalam berpenampilan lho! Lalu fashion cowok yang menarik versiku seperti apa?
foto: pinterest
Nggak ada patokan yang jelas tentang selera fashionku terhadap cowok. Pada dasarnya, saya menyukai cowok bukan dari penampilan luarnya seperti pakaian yang ia kenakan, aksesoris yang melekat di badannya, atau gaya rambutnya. Toh, bagi saya yang penting dia nyaman dengan apa yang dikenakannya. Nggak ada hal spesifik tentang fashion cowok seperti apa yang oke. Semua oke asal dianya nyaman dan pede.
foto: pinterest
Ada satu hal lagi yang menjadi penting dalam fashion cowok, yaitu kebersihan. Ya kadang kala ada cowok yang lebih suka mengenakan baju belel dan sobek-sobek. Kalau nyamannya seperti itu ya nggak apa-apa, asalkan dia wangi ya. Nggak mandi nggak apa-apa, asal wangi. Wehehehe... Nggak juga ding.

Ngomongin soal penampilan cowok, ku punya referensi buat kalian para kaum adam.
Tipsnya bisa kamu buka di sini ya!

-Padu padan warna.

-Penampilan era 90-an biar nggak fail.

-Kesalahan umum pemakaian jam tangan.


Selamat membaca ya!

Regards,
V
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hi, Barcodes! Lama tak bersua di barcode project beberapa kali posting. Kali ini kita akan ngebahas tentang fashion cowok. Sering kali ketika jalan di mall dan melewati section fashion laki-laki rasanya tangan ini gatel. Kenapa? Keinginan buat milihin atau nyariin baju tuh selalu muncul setiap kali liat baju-baju cowok.


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

There is no post for today. Sorry, we will get punishment for this.
See you again, guys!

Regards,

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar



There is empty post for #56. We will get punishment for this.
See you!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Foto : Tumblr

Tempat impian yang pingin dikunjungi bareng sama keluarga atau sahabat menurut saya seh lumayan cukup banyak , tapi kayaknya cukup 5 aja yang paling diimpi-impikan. dimana aja tempat itu?? Nah ini dia..

1.       Ka’bah di Mekkah, Saudi Arabia
Bukan hanya merupakan keinginan untuk berkunjung dengan sanak saudara saja ketika ke tempat ini. Tapi niatan bisa kesini juga buat tujuan untuk beribadah (menjalankan rukun islam yang ke lima) sekaligus berwisata religi ke tempat-tempat bersejarah bagi umat islam.

2.       Hagia Sophia di Istanbul,Turki
Tempat impian masa kecil yang ga terlupakan, karna dulu alasannya pingin bisa ke turki itu  karna sering dikasih oleh-oleh sama bude semacam jajanan berbahan jelly kenyal dg isian kacang almond yang dibentuk kotak-kotak dan ditaburi gula halus putih. Hmm..masih kebayang rasanya :P hihi..
Tapi setelah makin tertarik dan kepo tentang Turki, malah ketemu pembahasan terkait satu tempat yang memiliki cerita yang sangat menarik tentang islam yang bikin hati semakin mengidam-idamkan bisa kesana. Nah , tempat itu tak lain dan tak bukan adalah Hagia Sophia.

3.       Cordoba di Spanyol
Dulu selalu pingin ke spanyol dengan alasan mau nonton motoGP (nontonin dani pedrosa seh lebih tepatnya), tapi sejak ga sengaja mengenal jejak-jejak peradaban islam disana melalui acara TV, ga tau kenapa malah pingin bisa kesana untuk menikmati keindahan cordoba yang sering diungkapkan oleh para traveler.

4.       Taj Mahal di India
Kalau yang satu ini terkenal banget neh waktu jamannya bollywood hitsss banget di Indonesia, soalnya beberapa film Bollywood sering menggunakan setting lokasi syutingnya di Taj Mahal. Selain itu ..kalau kalian pernah denger atau baca cerita tentang sejarah pembangunannya, ternyata Taj Mahal adalah salah satu bangunan yang memiliki nilai sejarah ter-romantis untuk sebagian khalayak umum loh. Karna Taj Mahal dibangun oleh seorang Raja yang sangat mencintai almarhumah istrinya, sehingga Taj Mahal dibangun oleh sang raja untuk dijadikan sebuah bukti perwujudan rasa cintanya yang sangat dalam tsb.

5.       Serambi Mekkah, Aceh di Indonesia
Duhh..kalau tempat yang satu ini kayaknya asik kalau cari tau lewat vindi yaa..karna dia yang udah pernah kesana,hehe
So..kenapa seh pingin ke Aceh? Ga ke Lombok aja? Atau Raja Ampat? Jawabannya simple, yaa..karna menurutku Aceh adalah salah satu tempat yang memiliki banyak cerita yang penuh kenangan. Iya penuh kenangan..kenangan yang membangun dan memberikan kita kesempatan untuk banyak belajar tentang banyak hal, termasuk tentang bagaimana ajaran islam yang sering dianggap budaya arab diberlakukan disini dengan baik. Belum lagi tentang bagaimana Aceh punya beberapa tempat yang bisa dijadikan tempat wisata religi, dan yang paling penting adalah bagaimana kita bisa belajar dari warga Aceh yang dapat bangkit setelah paska terjadinya tsunami pada tahun 2004 lalu.

Finally..selesai juga ya sedikit diskripsi atau lebih tepatnya alasan kenapa  saya memilih 5 tempat diatas sebagai tempat yang ingin dikujungi bareng sanak saudara.
Jadi cukup sekian untuk hari ini yaaa, selamat membaca dan semoga bermanfaat


Dengan rendah hati,


A


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Foto: Jepretan Pribadi
Setiap orang pasti punya tempat yang menjadi impian untuk didatangi baik dengan keluarga ataupun teman. Aku senang traveling tapi aku bukan tipe traveler. Tempat yang bisa dikategorikan  nyama tentu akan menjadi pilihan, karena aku bukan orang yang terlalu menyukai hiking. I'm fine with nature but I'm not used to so, it's kind of uncomfortable for me. And I don't really like being the burden for someone else, so I choose the place that I can be there comfortably. 

Kalau aku harus memilih antara gunung dan pantai, tentu aku akan memilih pantai. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk aku bisa menikmati gunung maupun pegunungan.

Tempat impian yang aku ingin datangi dengan keluargaku or and my own little family are Mecca and Medina. I've been to Mecca and Medina around 2014 if I'm not mistaken. Bener-bener adem banget disana. Rasanya menyenangkan berada disana, suasana benar-benar damai dan kamu akan merasakan kalau disana seperti tidak ada rasa cemas. Tidak memikirkan tugas, pekerjaan, yang ada hanya untuk beribadah. Setiap kali melihat foto-foto disana, rasanya ingin sekali kembali kesana.

Foto: Jepretan Pribadi
Masjid Nabawi

Foto: Jepretan Pribadi
Masjid Nabawi
 
Foto: Jepretan Pribadi
Dulu gak terlalu berani asal foto, karena dulu katanya lumayan ketat untuk hp atau kamera.

Selain Mekkah, kalau untuk negara lain mungkin aku akan memilih lima negara, yaitu Paris, London, Sydney, Korea, dan Jepang. Entah apa sebenarnya yang aku ingin lihat atau kunjungi, aku belum tahu tapi kelima negara itu terdengar sangat menarik untukku. 

Sedangan untuk di negara sendiri, aku akan sangat menyukai tempat dimana aku bisa bermain air. I don't have any spesific place or city, tapi kalau aku punya kesempatan untuk berkeliling Indonesia mungkin beberapa kota ini akan jadi tujuannya. Seluruh kota yang ada di pulau jawa, bali, dan lombok.
Foto: Jepretan Pribadi
Pantai Goa Cemara
Aku bisa menikmati perjalanan wisata, tetapi aku bukan tipe seorang traveler sejati. Tempat impian tentu aku masih punya banyak, apalagi yang nanti aku ingin datangi dengan keluarga kecilku nanti. Dimanapun itu nanti, aku akan menikmatinya. Tetapi jika memang aku punya kesempatan untuk pergi mengunjungi tempat, kota, atau negara impianku, tentu aku akan sangat memprioritaskannya. I hope that dream come true! 

Regards,

F
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar


Foto : Tumblr

Oke hari ini topik pembahasannya tentang gebetan ..hmm tapi kayaknya esta sedikit mengganti kata gebetan jadi seseorang yang dikagumi aja ya? Hampir sama deh ya kayaknya, cuman agak ngeles dikit karna kesannya gengsi nganggep si dia itu sebagai gebetan :D

So..
“IS” adalah inisial seseorang yang saya kagumi, siapa seh dia? RAHASIA karna kalau kalian tau terus search namanya via mbah google pasti ketemu ..Hahaha..
Terus gimana ceritanya kok bisa kagum sama dia? Kenal dimana? Kapan kenalan? Pertama kali ketemu dimana? Hmmm..Jawabannya just it flow aja dan jalaran seko kulino (karna sering ketemu dan semakin penasaran dengan kepribadiannya maka semakin lama semakin menemukan hal-hal yang ternyata bisa dikagumi). Terus esta ga pernah kenalan tapi  tau-tau kenal aja, tapi yang paling pasti berawal dari obrolan sederhana sampai akhirnya bisa saling kenal dan terkadang tanpa sadar suka diskusi bareng, menanyakan sesuatu hal sederhana yang ga penting-penting amat atau bahkan kadang suka bercanda dan menertawai hal-hal yang tak terduga bareng ,cieee..(ini ujian , jangan sampe BAPER) hehe..
Terus kalau alasan kenapa esta kagum, jawabannya mungkin karna rasa penasaran sama kepribadiannya yang ga mudah ditebak, soalnya.. kadang dia seperti sosok laki-laki  yang dewasa dengan tutur kata yang sopan. Tapi, kadang dia juga bisa jadi teman yang easy going yang bisa diajak ngobrol dan bercanda lepas dengan siapapun tanpa melihat status sosialnya. Bahkan dia tidak sungkan bergaul akrab dengan orang-orang yang bisa jadi memiliki status sosial (jabatan) yang jauh dibawah dirinya. Tapi dia juga kadang dikenal dengan sosok yang cuek (cueknya ini yang kadang ngeselin, soalnya kelihatan nyebelin) tapi dia juga tidak banyak bicara seh.. walaupun dia sosok yang sebenarnya mampu memperhatikan dan menjaga orang-orang yang dia sayang dengan cukup baik (katanya seh begitu, soalnya denger-denger dia tinggal serumah dengan sang ibu yang dia rawat disela-sela jadwal kerjanya yg super sibuk beberapa tahun ini). Itu juga yang mungkin membuat esta kagum dan terkesan dengan kepribadiannya. Jadi, intinya dia itu sosok yang “TIDAK MUDAH DITEBAK DAN DIMENGERTI” dengan kata lain  dia itu sosok yang “MISTERIUS”.
And the last..karna sudah lama ga ketemu walaupun satu instansi kerja, mungkin ada sedikit pesan seh buat dia kalau seumpama ada kemungkinan baca blog ini (ga mungkin !!! sibuk !! dia mah org penting ..haha), esta cuman mau bilang “Jadi seseorang yg tetap rendah hati dengan kelebihanmu dan cukup jadi dirimu yang apa adanya terutama saat menentukan siapa seseorang yang pantas mendampingimu” eaakkkk..haha sudah mulai melantur saya, so.. kita akhiri saja ya? Lelah habis shift sore ..sekian..


Dengan rendah hati,


A


Tambahan : Konten ini hanya hiburan dan tidak bertujuan untuk mengesampingkan perasaan saya ke seseorang yg lebih spesial dari si “IS” ini yaa..hehe.. karna sesungguhnya ada hati seseorang yang saya jaga. Ehem..ehem :P
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Foto: Pinterest
 Hi, Barcodes! How's your day? Was it tiring or fun? I hope you had a good. So, today's theme is love, about ciri-ciri cowok yang ditaksir. This topic is kind of hard for me. Hhahaha Because I can't relate to it. Actually, Vindi already made several questions related to the topic, but I don't think I can answer all the questions. Hope you enjoy my post, and happy Tuesday all!
😊😊😊😊😊😊

Tania meletakkan tasnnya diatas meja dan segera mendaratkan pantatnya di sofa. Dia memandangi sahabatnya yang tengah melipat wajahnya seperti koran yang super lecek.

"Lo tuh kenapa sih Nay? Pulang dari rumah oma kok suntuk gitu, lecek lagi tuh muka."tanya Tania meranjak untuk mengambil minum.

"Ya lo pasti tahulah kenapa gue suntuk."jawab singkat Kanaya sembari membalas pesan di ponselnya.

Tania tertawa. "Makanya cari pacar sono! Hahaha"

"Lo kira cari pacar kayak milihin tomat di pasar apa supermarket? Ya gue sih nggak masalah belum punya pacar, cuma ya gimana ya.. Tiap kali ke rumah oma dan semua cucunya kumpul, pasti pada bawa pasangannya."Kanaya mulai menerocos panjang lebar. "Lo tahu, Satria aja yang masih SMA udah bawa pacarnya."

"Wuih, kalah nih ceritanya sama satria yang masih unyu-unyu itu. Lo tuh ya, umur udah 25 masih selo kayak gini."

Kanaya yang malas mendengar ceramah panjang sahabatnya itu memilih beranjak ke kamarnya meninggalkan Tania sendiri di ruang tamu. Usia Kanaya yang sudah 25 tahun dan kesendiriannya selalu mendapat pertanyaan-pertanyaan tentang pacar, nikah, jodoh dan lainnya. Kanaya yang sudah bekerja merasa itu bukanlah prioritas utamanya saat ini. Tetapi perasaan sepi itu muncul setiap kali dia mengunjungi rumah omanya dan semua cucunya datang dengan pasangan masing-masing.

Tania segera menyusul sahabatnya sejak SMA itu ke kamar. Dia hanya bisa geleng-geleng kepala ketika melihat Kanaya mulai menyibukkan diri dengan pekerjaannya meskipun di rumah.

"Nay, kalo lo ngerasa iri lihat mereka bawa pasangan ke oma, ya sekarang lo juga usaha dong buat cari pasangan menua bareng lo itu. Jangan jadi picky dan idealis deh."

"Siapa juga yang picky, siapa juga yang idealis."sahut Kanaya malas.

"Kalo bukan picky dan idealis terus apa? Lo itu terlalu pemilih tahu nggak."protes Tania.

Kanaya yang tidak terima berbalik menghadap Tania yang sedang menyeruput es sirup. "Setiap orang kan punya ideal man-nya sendiri. Lagian gue juga nggak muluk-muluk kok. Gue nggak minta Song Jong Ki yang jadi pacar gue ini."

"Nah terus lo mau cowok yang kayak gimana?"

Foto: Pinterest
Kanaya berpikir sejenak. "Jelas seiman dong dan yang lebih bagus imannya dari gue, yang lebih pinter dari gue, nggak ngerokok, lebih dewasa dari gue, good manner-nya, gue-nya nyaman, kalo soal fisik kalo bisa yang lebih tinggi dari gue, good look, terus ..."

"Terus yang kayak Dimas Beck gitu? Itu yang lo bilang nggak picky?"

"Itu wajar kali, lo juga mesti lihat bibitbebetbobot. Gue mau yang kayak Nichkhun apa Taecyeon aja Tan."

"Ngelunjak ya minta yang kayak Nichkhun sama Taecyeon. Lo beneran nggak lagi deket sama siapa gitu? Naksir siapa gitu?"

"Enggak ada."

"Masak sih, yang lo taksir gitu? Kalo ada kan gue bisa bantuin nyomblangin."

"Enggak ada Tania."

"Dimas?"

"No."

"Terserah deh, lama-lama lo gue jodohin juga ini."

Kanaya tidak membalas perkataan Tania dan mulai menggunakan earphone-nya. Bukan maksud hati Kanaya untuk tidak mencari pacar atau sekedar membuka pertemanan. Hanya saja, Kanaya seakan sudah lupa kapan terakhir kali dia jatuh cinta, dan seperti apa itu cinta. Benaknya terlalu penuh dengan novel-novel cinta dan segala drama dan film tentang percintaan. Seakan semua itu hanya akan jadi khayalan yang sulit untuk digapai dan hanya sebuah fairy tale.
******
Regards,

F
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
tema bebas
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hi, barcodes!
It's friday, so it's time for barcode project. Jumat kali ini, kita akan membahas tentang pertama kalinya kita dapet uang dari hasil sendiri. 

Foto: Pinterest
Ingat banget, dulu pas SMP dapat tugas bahasa Indonesia suruh nulis. Nah, ternyata tulisan aku yang awalnya cuma untuk ngumpulin tugas, dimuat di majalah sekolah. Sama sekali nggak ada niat buat masukin ke majalah sekolah dan I felt so proud of me. Bahkan aku juga nggak tahu kalau itu akan ada fee-nya. Walaupun fee-nya nggak seberapa cuma, rasanya tuh bangga banget. Gimana nggak bangga, tulisan ada di majalah sekolah (walaupun nggak tahu pada dibaca apa enggak itu majalah hehe), guru aku pun istilahnya mengakui adanya tulisan itu. Super proud of myself. 

Abis dipanggil guru tentang itu aja jadi senyum-senyum sendiri, apalagi dipanggil sama kamu, iya kamu, my future (mulai mengkhayal lagi). Nama juga masih anak SMP, uangnya pun dipake buat jajan bareng temen-temen dan baru deh sisanya disimpen. 

Nggak kalah sama perasaan yang aku rasain waktu SMP. Ketika kuliah pun aku ngalami perasaan itu lagi waktu aku magang. Di akhir magang waktu itu, aku diminta untuk stay sampai akhir semester. Dari tawaran itu, lumayanlah dapet uang tambahan. Rasanya selain bangga, aku juga jadi mikir bakal aku gunain buat apa, nabungkah, beliin orang tua apa, dan macem-macem deh. Walaupun uangnya juga gak seberapapun, lihat itu hasil kerja sendiri rasanya seneng banget. 
Foto: Pinterest
Bukan dilihat dari kapan aku mulai menghasilkan sesuatu, bukan juga soal materi dan seberapa capaian itu, tapi tentang perasaan yang ada dalam diri sendiri. Kepuasan, kesenangan, dan jelas ada kebanggaan disana. Ibaratnya dapet apresiasi yang nggak langsung gitu. Apresiasi apapun yang kamu lakukan walaupun hanya dalam hal kecil, karena itu akan sangat berarti bagimu.

Regards,

F
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Foto: Pinterest
"Pernah gak ada temen cowok yang di kira pacar kamu?"

"Nggak ada, nggak tahu."

"Kok nggak tahu? Emang nggak ada yang nanyain?"

"Enggak."

"Lha si Bena?"

Shafa tersenyum sinis. "Jangan kebanyakan dengerin gosip makanya."

"Lha dia setiap ditanyain tentang lo jawab aja tuh, sambil senyum-senyum. Malah kayak beneran gitu. Masak nggak pacaran?"

Shafa menghela napas dan menghentikan aktivitas menulis catatan matakuliah Pak Bambang. "Jangan terlalu percaya sama omongan dan kelakuan Bena."

Shafa seakan seperti artis yang harus mengklarifikasi setiap ulah Bena. Dia hanya bisa menghela napas panjang tanda dia sudah bosan dengan semua pertanyaan, "Bena mana Fa?" "Dicariin Bena tadi." "Nggak bawain Bena bekel?" "Lo pacarnya Bena?" "Lo suka gak sama Bena?". Semua pertanyaan dan pernyataan seperti itu seakan sudah hafal diluar kepala. Shafa sudah lelah menanggapi teman-temannya yang terus-menerus membahas dan menyangkut-pautkan dirinya dengan Bena. Shafa memberi tanggapan maupun diam, tetap saja gosip itu sudah tersebar seantero kampus. Bahkan, Dia sudah terlalu lelah melihat tingkah Bena yang selalu menanggapi semua pertanyaan itu, seakan-akan mereka adalah pasangan.

Shafa berusaha sabar dan menghindari Bena. Ada atau tidaknya Bena disekitarnya tetap membuat teman-temannya menanyakan tentang Bena bahkan menggodanya. Shafa bahkan pernah berpikir untuk mencari pacar agar gosipnya dengan Bena mereda bahkan hilang, tapi nyatanya ketika Bena sudah punya pacar yang sebenarnya, putus dan punya pacar lagi tetap saja hidup Shafa masih dikaitkan dengan Bena.
******

Bena terus saja berjalan tanpa menoleh ke belakang tidak memedulikan para penggemarnya yang terus memanggil namanya. Berbelok ke arah perpustakaan, Bena berhenti di dekat vending machine dan menarik tangan gadis yang sedang mengambil minuman. Merasa terganggu dengan sikap Bena yang asal menarik tangan orang tanpa izin, membuat Shafa menghempaskan tangan Bena. Kerumunan penggemar Bena yang masih mengikutinya melihat adegan itu dengan kesal karena Shafa berani-beraninya menghempaskan tangan Bena, sang Idola.

“Bisa nggak, nggak main tarik tangan orang.” keluh Bena.

Bena hanya mengedikkan kepalanya ke arah gerombolan fansnya, memberi tanda kepada Shafa agar dia tidak diserang oleh fansnya karena marah-marah padanya. Shafa menoleh dan hanya tersenyum sinis pada Bena dan fansnya. Dia mengambil minumnya dari vending machine tanpa memedulikan Bena maupun tatapan para gadis yang masih berdiri siap menjambak rambutnya. Melihat Shafa yang tidak bereaksi, Bena memutuskan menyeret Shafa masuk ke perpustakaan. Berusaha melepaskan tangannya, tapi tidak berhasil. Bena memilih duduk di deretan kursi yang menghadap ke jendela yang menyuguhkan pemandangan belakang kampus yang dipenuhi rerumputan dan pepohonan. 

Mereka duduk dalam diam untuk beberapa saat, sampai ketika Shafa membuka buku dan laptopnya hendak mengerjakan tugas, Bena membuka obrolan lebih dulu.

"Lo musuhin gue?" tanya Bena.

"Emang kenapa?" balas Shafa dengan pertanyaan lagi.

"Abis muka lo bete banget gitu, jutek nggak pernah ada kasih senyum."

Shafa bukannya menjawab dia hanya menyunggingkan senyum yang terlihat dipaksakan.

"Shaf?"

"Lo berisik banget sih. Gue mau ngerjain tugas, kalo lo mau ngobrol mending keluar terus ngomong deh tu sama cewek-cewek tadi." cerocos Shafa kesal karena Bena terus mengganggunya.

Bena tidak berbicara lagi tetapi juga tidak beranjak dari kursinya. Dia hanya duduk menatap Shafa yang berusaha konsentrasi pada buku dan laptopnya. Tidak nyaman dengan keberadaan Bena dan tatapan beberapa temannya yang melihat mereka duduk berdua membuat Shafa menutup sejenak bukunya.

"Ben, lo nggak capek apa ya ganggu gue. Lo sih nggak kena imbasnya, nah gue."protes Shafa.

"Enggak, kan dari tadi gue duduk ngapain capek?"jawab Bena dengan cengiran. "Diemin aja mereka. Nggak usah diribetin. Gue tidur bentar, kalo udah kelar bangunin ya." 

Kemudian Bena menenggelamkan wajahnya ke tangannya dan tidur. Shafa yang gondok, hanya bisa menghentak-hentakkan kakinya frustasi. Shafa masih saja tidak nyaman dengan tatapan fans Bena yang seakan mengajak berperang dan tatapan beberapa temannya yang senang menggodanya dengan Bena. Saat Shafa akan berpindah meja, suara Bena terdengar.

"Duduk aja disitu, nggak usah pindah."

"Ben, gue capek nih, risih diliatin mulu, dicengcengin nggak jelas. Gue komen nggak bikin reda, gue diem nggak bikin reda juga. Nah, lo juga suka jawab asal."

Bukannya menjawab atau menenangkan Shafa, Bena hanya memberikan cengiran tanpa rasa bersalah dan kembali tidur.
******
Foto: Pinterest

Bena sama Shafa, Shafa sama Bena seakan tak pernah hilang. Teman-temannya seakan tidak mau menghilangkannya. Mereka masih saja mengaitkan Shafa dan Bena satu sama lain seakan Shafa dan Bena benar-benar berpacaran. Shafa hanya bisa diam dan menanggapi sekenanya saja. Nyatanya Bena dan Shafa tidak pernah ada apa-apa. Bena hanya menjadikan Shafa tameng dari para penggemarnya itu. Dan Shafa yang tidak mau melepas status jomblonya ya harus terima kalo dikaitakan dengan Bena meski sampai mereka lulus kuliah.

Kayaknya gue kudu punya cowok dulu terus nikah baru deh pada berhenti. batin Shafa.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hi barcodes!
Tema kali ini tentang temen cowok yang pernah dikira pacar. Super bingung sebenernya mau nulis apa dan gimana. At the end, aku bikinin ilustrasi  cerpen ini yang agak ngena sama yang aku alami dan sedikit aku bumbui. So, ada bagian yang beneran aku alami dan ada juga yang aku kembangin dengan bumbu-bumbu mie instan hehe

Hope you guys enjoy it!
Regards,

F

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Foto: Pinterest
Di zaman yang serba mudah untuk menggunakan media sosial, generasi muda sering kali mengunggah gaya berpakaian mereka dengan tak lupa menambah #ootd. Gaya berpakaian yang bagaimana tentu menunjukkan karakter seseorang. Apakah dia seorang yang sederhana, ribet, ceria, atau konsisten? 

Nah tentunya ada banyak pilihan fashion yang digemari generasi muda. Mereka juga kerap meniru ataupun terinspirasi dari gaya berpakaian artis-artis atau mungkin selebgram-selebgram. Aku yang memang menggunakan hijab, tentu perlu mencocokkan apa yang akan aku kenakan. Karena hijab atau menggunakan kerudung bukanlah sekedar trend, tetapi identitas dari pada diri kita sendiri. Ketika memadupadankan pakaian kitapun harus tahu etika dan aturannya. Tidak mungkin kita pergi ke tempat yang formal menggunakan kaos lengan pendek dan celana pendek. Tentu dimana kamu berada, kamu pasti punya style sendiri sesuai dengan tema dan situasi. 

Sekedar berbagi gaya yang kerap aku pilih (bukan tips sebenarnya). Biasanya aku hanya akan mengenakan celana jeans, kemudian untuk atasan aku akan memilih kemeja atau kaos panjang, dan menggunakan kerudung yang tentu bahannya tidak membuat panas. Kalaupun aku memakai outer atau kemeja yang aku jadikan outer aku lebih sering menggunakan kaos atau kemeja dengan lengan buntung lalu aku campur dengan outer lengan panjang. Untuk kerudung lebih milih yang bahannya adem dan gak licin, mau segi empat ataupun pasmina sejauh ini aku oke-oke aja. Aku sendiri jarang menggunakan rok, tetapi aku lebih memilih menggunakan long dress daripada yang cuma rok bawahan dan atasan yang terpisah (maklum gak terlalu paham fashion). Kalian bisa lihat gimana aku pilihan outfit-ku di account ig aku kok.😊😊 Kurang lebih beberapa foto dibawah ini yang mendekati gayaku.

1. Outfit yang paling simple
Foto: Pinterest

Foto: Pinterest
2. Perpaduan outer/kemeja
Foto: Pinterest


Foto: Jepretan Pribadi
3. Kemeja on point
Foto: Pinterest
Foto: Pinterest
4. Ketika harus pakai rok

Foto: Pinterest

Foto: Jepretan Pribadi
Berpakaianlah dengan etika dan tata kramanya sesuai dimana kamu akan berdiri. Seperti apa gaya berpakaianmu itulah identitasmu. Be proud of what you wear and who you are. You're the best fashion stylist for your outfit. ✌ 
Regards,

F
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hai Barcode Project.

Indonesia menjadi salah satu negara mayoritas menganut agama Islam. Tak dipungkiri apabila tren busana muslim banyak berkembang di Indonesia. Terlebih kemunculan media sosial yang begitu masif mampu membuka ruang terciptanya pasar dan peluang usaha. Tren berpakaian ala muslim Indonesia ini nggak bisa disamakan dengan negara lain.

Letak geografis dan budaya yang ada di Indonesia sendiri jelas sudah berbeda. Iklim tropis yang menjadi lokasi negara Indonesia ini bisa jadi pembeda dengan yang lain. Jelas ada beragam pertimbangan cara berpakaian seperti karena kondisi cuaca.
foto: tantri namirah instagram

Panas dan gerah jadi makanan sehari-hari bagi masyarakat Indonesia. Kamu pasti bakal mengeluh kan sama cuaca dan gerahnya Indonesia. Daripada makin bete karena cuaca yang bikin nggak nyaman, ada baiknya kamu memilih bahan yang menyerap keringat dan bikin adem. Contohnya apalagi kalau bukan katun.

Nah ini ada beberapa gaya simpel seleb yang bisa kamu tiru dalam sehari-hari. Saya mengamati beberapa seleb yang ikuti instagramnya. Kamu pasti bisa menebak, saya tipe berpakaian seperti apa kalau lihat akun-akun berikut ini yang saya ikuti.

Udah yuk intip foto-foto gaya simpel seleb dihimpun dari instagram yang bersangkutan pada Jumat (18/8).

1. Gita Savitri Devi.
foto: gitasav instagram


2. Ayudia Bing Slamet.
foto: ayudiac instagram.


3. Tantri Namirah.
foto: tantri namirah instagram.



4. Nina Zatulini dan Natasha Rizky.


Hidup di wilayah tropis seperti Indonesia ini memang wajib banget memerhatikan pakaian. Namun yang terpenting, pastikan kamu nyaman. Jangan mengikuti tren yang ada, tapi jatuhnya nggak banget! 

Dari unggahan di atas merupakan beberapa contoh simpel gaya berbusana sehari-hari dari seleb. Bayangin, mereka ada yang udah jadi ibu dua anak tapi nggak keliatan kan?

Gaya simpel hijabnya juga cocok banget buat siapa aja, mulai dari anak SMP hingga anak kantoran. Itu aja yang bisa aku berikan review tren hijab muslim saat ini. Maaf kalau jatuhnya sotoy hehe

Regards,

V

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Mengenai Saya

Barcode Projects
Lihat profil lengkapku

About me

Barcode Projects adalah sebuah proyek menulis yang diinisiasi oleh dua perempuan sok struggle dan tukang baper. Perempuan yang dimaksud adalah Ferizka Winda dan Vindiasari Putri.

Barcode Projects sendiri memiliki kepanjangan 'Barengan corat-coret'. Barcode Projects ini dijadikan wadah menulis dan berbagi cerita.

Labels

  • 1
  • 10
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • A
  • Barcodeprojects
  • Bebas
  • Cinta
  • Cowok
  • Evaluasi
  • F
  • Family
  • First Experience
  • Friend
  • Lagu
  • Review
  • Society
  • V

recent posts

Sponsor

Blog Archive

  • ▼  2017 (95)
    • ▼  November (1)
      • #69, 70, 71, 72, 73, 74,75, 76, 77, 78
    • ►  Oktober (3)
      • #64 Addicted, Habit, or Culture?
      • #64 Menunduk seharian
      • #63 Good friends more stronger than sister
    • ►  September (10)
      • #59 Berawal dari Kebiasaan
      • #58 Menarik Hati
      • #58 Fashion cowok yang pantas dan layak ditiru
      • #58
      • #57 Empty again
      • #56 Empty post
      • #55 High Five !!!
      • #55 Dreamland
      • #54 Dia
      • #54 About HIM??
    • ►  Agustus (14)
      • #53
      • #51 Feeling Proud
      • #50 Nggak Beneran, Cuma Dikira Kok
      • #49 Your Fashion is Your Identity
      • #49 Gaya busana simpel ala seleb Tanah Air, bisa d...
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (19)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (15)
    • ►  Februari (9)

Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates